Minggu, 18 Maret 2012

Weird Story

Pada sebuah malam yang dipenuhi bintang-bintang, Andira dan teman-temannya sedang berkumpul di sebuah warung dadakan di salah satu jalan kota. Di saat mereka tengah asyik mengobrol tiba-tiba datang seorang pengemis. Yang namanya pengemis pastilah dia datang untuk meminta-minta.
"Mbak, kasihani saya. Anak, cucu, dan istri saya belum makan seharian ini." kata pengemis itu.
"Ooh my god, kasihan banget bapak ini. Anak bapak berapa ?" tanya Dini.
"Anak saya ada 8 orang, mbak"
"Whaaat ?" Andira terkaget. "Kok bisa banyak banget sih anaknya, pak ? Emang gak pake KB apa ? Kalo anaknya udah banyak gitu kan sekarang jadi ribet. Bapak kenapa gak kerja yang lain aja sih ? Bapak kan masih sehat gitu."
"Aduh mbak-mbak ini kok banyak nanya sih. Mau ngasi apa enggak sebenernya ?"
"Enggak" Jawab Andira, Dini, Shella, dan Nanda.
"Dasar cewek-cewek kere" kata pengemis itu sambil berjalan meninggalkan mereka.
"Waaah, dasar pengemis songong. Sok lu. Baru jadi pengemis aja udah kayak gitu. Apalagi jadi pejabat." teriak Andira.
Pengemis itu berbalik dan berkata, "Masalah buat lo ?"
Mendengar perkataan pengemis itu, sontak keempat gadis itu langsung tertawa terbahak-bahak.
"Anjir, pengemisnya gawl banget. Hahaa" kata Shella sambil memegangi perutnya yang sudah sakit karena tertawa.
"Ho-oh, bener. Pengemis zaman sekarang emang udah keren-keren." lanjut Nanda.
"Hahaaa" Keempat gadis itu masih saja tertawa hingga sebuah suara mengagetkan mereka.

"Permisi mbak. Numpang ngamen ya."
"Boleh aja tapi gak gratis loh." kata Dini.
"Aelah mbak. Gue ngamen disini wat dapet duit. Kalo gue bayar, mending gue gak usah ngamen aja."
"Yakin gak mau ?" kata Nanda.
"Yakin lah mbak. 100%" kemudian pengamen itu berlalu dari keempat gadis itu.
"Mas, ini pertanyaan saya yang terakhir kalinya. Apakah anda yakin ?"
Pengamen itu berbalik, "YAKIN" teriak pengamen itu.


TO BE CONTINUE

Tidak ada komentar:

Posting Komentar